Melacak Jejak Asal Usul Jin


Melacak Jejak Asal Usul Iblis vs-satanisme. Berdasarkan riwayat dan keterangan yang telah terbukti berdasarkan temuan ilmu pengetahuan modern - dan tidak seperti propaganda dan klaim para penganut teori Darwinisme - nenek moyang dan asal-usul manusia modern ( homo sapiens ) memang berasal dari Nabi Adam, AS. 
Bukan dari sejenis manusia kera yang berevolusi ! ( Keterangan dan penjelasan ilmiah tentang hal ini secara panjang lebar dapat dijumpai dalam artikel atau buku-buku karangan Harun Yahya ). 

Jika nenek moyang dan asal usul manusia sudah demikian jelas, masih ada beberapa pertanyaan, jika nenek moyang manusia adalah Adam, lalu siapakah nenek moyang bangsa Jin ? 


Ada beberapa pendapat tentang hal ini. Yang umum adalah bahwa asal usul dan nenek moyang bangsa jin adalah dari Iblis laknatullah. Pendapat ini mungkin tidak seluruhnya bisa disalahkan, jika yang dimaksud adalah bangsa jin yang kebanyakan hidup sampai dengan saat ini. 

Namun yang jelas pendapat ini dapat langsung dibantah dan terpatahkan berdasarkan ulasan artikel sebelumnya tentang asal usul Iblis itu sendiri. 
Lihat pada posting : 

Jadi, jika nenek moyang dan asal usul bangsa Jin bukan dari Iblis laknatullah lalu dari manakah nenek moyang dan asal usul bangsa Jin ? 

Maka, mari kita bersama-sama mencoba melacak jejak dan asal usul jin. Kita mulai dari lembaran keterangan yang tak terbantahkan, Al Qur’anul Karim. 

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat kering ( yang berasal ) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin, sebelum itu, dari api yang sangat panas” 
 ( QS. Al Hijr : 26-27 ) 

Tidak ada keterangan yang pasti dan jelas tentang kata “ sebelum itu “. Tapi berdasarkan riwayat dan kesepakatan para ahli yang dimaksud dengan “ sebelum itu “ adalah rentang waktu yang mencapai ribuan tahun. ( Lihat : Menguak asal-usul Iblis ). 

Ibnu Abbas (ra) mengatakan: “Setelah Allah menyempurnakan penciptaan langit dan bumi dengan segala sifatnya, gunung-gunung telah ditancapkan, angin telah dilepaskan, di bumi telah ada binatang-binatang liar dan bermacam-macam burung, maka buah-buahan mengering dan berjatuhan ke bumi dan di bumi tumbuh rerumputan yang satu sama lain saling tumpang tindih. 

Pada saat itu, bumi mengadukan persoalan tersebut kepada Tuhannya. Atas pengaduan itu, Allah menciptakan umat yang beraneka ragam dan berlainan jenis, yang diberi nama Jin

Mereka memiliki jiwa dan aktivitas. Mereka bertebaran seperti debu halus karena jumlahnya yang sangat banyak. Dataran, pegunungan, dan berbagai pelosok dunia telah dipenuhi oleh mereka. Mereka menempati permukaan bumi dalam jangka waktu yang dikehendaki oleh Allah. Di antaranya ada yang putih, hitam, merah, kuning, bercak-bercak, totol-totol, tuli, buta, menawan, jelek, kuat, lemah, perempuan, dan laki-laki. Satu sama lain kawin dan melahirkan keturunan. Mereka adalah yang pertama kali membuat rumah, membelah batu, memburu burung, dan binatang liar. 
Mereka disebut Jin karena mereka samar, tidak kelihatan

Setelah menyesaki bumi dan dunia kian menyempit, bertambah pula bencana karena ulah mereka, maka Allah mengirimkan angin topan yang membinasakan kepada mereka. Hanya sedikit dari mereka yang tersisa. Setelah semua itu dalam waktu yang lama, mereka kemudian kembali berlaku aniaya, dan saling berperang. 

Setelah kerusakan yang mereka lakukan kian memuncak, maka Allah mengirimkan umat yang berasal dari laut yang jasadnya lebih besar dan bentuknya lebih menakjubkan, yang disebut Bin kepada mereka. Bangsa Bin menyerbu sehingga kaum Jin binasa, tidak satu pun yang tersisa. 

Setelah itu, bumi dikuasai oleh Bin. 
Mereka menikah satu sama lain, melahirkan keturunan dan berkembang biak sehingga bumi kian penuh. Sebagian di antara mereka suka membenam ke bumi lapis ketujuh dan menetap di sana untuk beberapa hari. Bagi mereka tidak ada tempat yang terhalang. Mereka yang pertama kali menggali sumur, membuat sungai, dan mengalirkan air dari sumbernya dan dari laut. Mereka yang pertama kali membuat roda, membangun jembatan menangkapi ikan di lautan, dan memburu binatang liar. 

Namun pada akhirnya perilaku bangsa Bin sama dengan pendahulunya, dengan selalu membuat kerusakan. Oleh karena itu, semua binatang, baik di darat maupun di lautan, mengadukan urusan tersebut kepada Allah.Maka, Allah menciptakan Jan.” 

Ibnu Abbas (ra) mengatakan: “Allah menciptakan Jan dari nyala api…” 
Setelah Allah menciptakan Jan, maka Allah menempatkan mereka di bumi. Setelah tinggal di bumi, Jan berperang dengan Bin. Jan terlalu kuat bagi Bin hingga mereka mampu menghancurkan Bin sampai tidak ada satu pun yang tersisa. Tinggallah Jan di bumi. Mereka menikah satu sama lain dan melahirkan keturunan sampai bumi ini penuh. 

Beliau juga mengatakan bahwa Jan adalah golongan Jin laki-laki. Mereka memiliki jenis yang beraneka ragam. Di antara mereka ada yang disebut dengan Nahabir; ada yang disebut Nahamir. Umat ini layaknya manusia, makan, minum, dan berketurunan. Di antara mereka ada yang Mu’min dan ada yang Kafir. 

Diriwayatkan bahwa Allah menjadikan malaikat sebagai penghuni langit dan menjadikan Jan sebagai penghuni bumi. 
Dan diriwayatkan pula bahwa Abu Jan adalah awal mula dari Banul Jan atau anak Jin baik yang lalu hingga sampai akhir zaman. Apa yang kemudian disebut sebagai “Iblis” ketika itu belum lahir ke bumi, kelahiran Iblis generasi keempat dari bangsa Jin
Wallahu’alam.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Jin dengan judul Melacak Jejak Asal Usul Jin. Jika kamu suka, jangan lupa like dan bagikan keteman-temanmu ya... By : vs-satanisme
Ditulis oleh: Unknown -

Belum ada komentar untuk "Melacak Jejak Asal Usul Jin"

Post a Comment