The Rise Of IBLIS : Menguak Asal Usul Iblis

The Rise Of IBLIS : Menguak Asal Usul Iblis

Ini adalah bagian pertama dari TRILOGI : The Rise Of Iblis 

vs-satanisme.blogspot.com. Sebelum manusia diciptakan, Tuhan telah menciptakan mahluk yang berakal dan berkehendak, yaitu malaikat dan jin. Manusia diciptakan dari tanah kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk, malaikat diciptakan dari cahaya dan jin diciptakan dari api, api yang sangat panas. 

Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” ( QS 15:27 ) 

Namun pada saat itu belum ada sebutan untuk Iblis. Yang ada adalah jin
Kata Jin (bahasa arab: جن Janna) secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat". Arti kata yang tersembunyi itu sendiri adalah perwujudan dari bagian permohonan perjanjian Iblis ( jin ) kepada Allah dan sebagai kehendak-Nya agar bangsa jin bisa melihat manusia, tetapi manusia tidak bisa melihatnya. 


Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.
(QS 7:27) 

Belum diketemukan keterangan yang sahih, kapan jin diciptakan sebelum manusia diciptakan. 
Ibnu Abbas mengatakan,” Allah menciptakan jin sebelum api, menciptakan kasih sayang-Nya sebelum murka-Nya, menciptakan langit sebelum bumi, menciptakan matahari dan bumi sebelum planet-planet lain, menciptakan siang sebelum malam, menciptakan lautan sebelum daratan, menciptakan tanah sebelum gunung-gunung, menciptakan malaikat sebelum jin, menciptakan jin sebelum manusia dan menciptakan laki-laki sebelum perempuan”. 

Dalam riwayat lemah yang dinisbatkan kepada Abdullah bin Amr bin Al-‘ash menyebutkan bahwa “ jin diciptakan dua ribu tahun sebelum Adam “. 
Sedangkan beberapa ilmuwan pemikir islam berijtihad bahwa jin diciptakan pada masa yang lebih lama dari 2000 tahun, mungkin sampai ratusan ribu tahun bahkan mendekati jutaan tahun. 

Ijtihad yang kedua lebih dapat diterima. Hal ini karena jika dinisbatkan dengan umur dan masa hidup bangsa jin yang memang bisa mencapai ribuan tahun. Karena bagi bangsa jin, bahkan umur 40 tahun adalah umur bagi kelahiran bayi jin. Ijtihad ini juga bisa diperkuat dengan adanya riwayat-riwayat yang menyebutkan bahwa ternyata terdapat salah seorang bangsa jin yang hidup dan beribadat bersama-sama dengan para malaikat, bahkan “ sempat pula “ menjadi penghulu dan pemuka para malaikat. 

Yang Insya Allah akan kami sajikan pada posting Bagian Kedua : Azazil, Jin Yang Menjadi Penghulu Para Malaikat. 

Malaikat – meskipun termasuk mahluk yang berakal dan berkehendak - telah diyakini secara bersama mereka hanya semata-mata beribadah dan mentaati Allah. Dan diyakini pula bahwa malaikat tidak hidup dan bertempat tinggal di bumi. 

Lalu pertanyaannya, Malaikat dan jin telah diciptakan lama sebelum Adam. Sedang malaikat mempunyai “ tugas” dan tempat tinggal yang telah diyakini bersama, 
Lalu, Dimana ( golongan ) jin hidup dan bertempat tinggal ( waktu itu ) ? 
Apakah tugas yang dibebankan Allah kepada (bangsa) jin ( waktu itu ) ? 

Dapat kita coba kaji bersama-sama dari ( QS 2:30 ), ketika Allah hendak menciptakan Adam : “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." 

Jika kita kembalikan pada pertanyaan di atas, ada yang sangat menarik dari ayat di atas. …“ Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,… 

Dari situ sangat mungkin dan sangat terbuka untuk dikaji bahwa : sebelum Adam diciptakan “ ternyata “ telah ada mahluk di bumi yang membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,… 

Telah dimafhumi bahwa malaikat sendiri tidak mengetahui suatu kejadian apapun kecuali mereka telah diberi tahu oleh Allah, atau suatu kejadian itu telah terjadi dan dilihatnya. 
Kemudian tafsir yang paling mungkin tentang : yang di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, tentu merupakan mahluk yang berakal dan berkehendak, bukan tumbuhan atau binatang yang tidak berakal. Dan, tentu saja bukan malaikat itu sendiri. Sedangkan mahluk yang berakal dan berkehendak waktu itu hanya ada malaikat dan jin. 

Jika kita kembalikan lagi pada pertanyaan di atas yang kedua : Lalu apakah tugas yang dibebankan Allah kepada (bangsa) jin ( waktu itu ) ? Allah telah menjawabnya dengan jelas dan tegas dalam QS. 51:56 
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” 

Sekarang, kita hampir menginjak pada bagian kedua… 

Sebelum Adam, Allah telah menciptakan jin yang juga diberi “tugas” sama dengan manusia : supaya mereka mengabdi kepada Allah. Dan untuk menjalankan “ tugas “ itu, jin ( meskipun tidak “ditunjuk” sebagai khalifah ) hidup dan bertempat tinggal di….. 

Dari Ibnu Abbas sebagaimana diriwayatkan Ibnu Katsir di dalam tafsirnya : “ Jin telah membuat kerusakan di bumi sebelum keturunan Adam. Maka para malaikat mengatakan begitu “"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" 
Mereka menganalogikan manusia kepada jin. 

Golongan Jin “ diberi kesempatan terlebih dulu ” menempati bumi agar bisa menjalankan tugas yang diembannya : mengabdi kepada Allah. Namun ternyata golongan jin justru selalu membuat kerusakan dan menumpahkan darah. Hingga waktu yang sangat lama tiba ketetapan Allah ( ini sesuai sunatullah yang tidak langsung menyegerakan siksa pada umatnya, tapi selalu memberi kesempatan dan kelonggaran untuk bertobat ), datang azab-Nya : 

Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (azab) atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.” ( QS 46:18 ). 

Maka Allah mengirimkan bala tentara dari golongan malaikat. 
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Abu Al-‘Aliyyah bahwa “para malaikat datang kepada jin di bumi lalu memerangi mereka.” Para tentara malaikat memerangi mereka, memukul dan melempar ke dalam pulau-pulau di lautan sehingga golongan jin bercerai berai. 

Dan pada serangan itu malaikat menawan seorang jin yang masih anak-anak, namanya Azazil. Ibnu Abbas berkata, - yang disebutkan Ath-Thabariy di dalam tafsirnya-, “ Namanya Azazil. Dia memiliki empat sayap, kemudian menjadi Iblis (yang berbuat jahat)”. 

Dari Syahr bin Hawsyab dan sebagian ulama ushul lainnya meriwayatkan “ Iblis adalah golongan jin yang mendiami bumi dan diperangi oleh malaikat. Para malaikat menawannya ketika masih anak-anak. Dia terpaksa beribadah dan diajak berbicara bersama para malaikat”. 

Dan inilah awal dari asal-usul Iblis. Karena sebelum menjadi iblis ia adalah Azazil, Jin Yang Menjadi Penghulu Para Malaikat.


Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Iblis dengan judul The Rise Of IBLIS : Menguak Asal Usul Iblis. Jika kamu suka, jangan lupa like dan bagikan keteman-temanmu ya... By : vs-satanisme
Ditulis oleh: Unknown -